Inovasi dan Kreativitas Hasilkan Pertanian Berkualitas

Pertanian yang berkualitas merupakan dambaan setiap petani. Untuk membuat pertanian menjadi berkualitas ada beberapa syarat seperti pengelolaan tanaman yg baik, menjaga kualitas tanah, menetapkan standar tinggi untuk produk yang dihasilkan sampai pada proses pemasaran produk pertanian tersebut.

Tentang IPB

Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang ada di Indonesia. Dalam kancah internasional, IPB juga dikenal sebagai Bogor Agricultural University.

Riset IPB hasilkan limbah terasi untuk listrik

Penelitian yang dilakukan mahasiswa Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) IPB menghasilkan temuan limbah cair organik dari terasi dapat menghasilkan energi listrik.

Sunday, March 31, 2013

Riset IPB hasilkan limbah terasi untuk listrik

Penelitian yang dilakukan mahasiswa Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) IPB menghasilkan temuan limbah cair organik dari terasi dapat menghasilkan energi listrik.

Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti, MS.i di Bogor, Jawa Barat, Minggu menjelaskan penelitian itu dilakukan dalam bentuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berjudul "Pemanfaatan Limbah Cair Industri Terasi di Kabupaten Cirebon Sebagai Penghasil Energi Listrik".

Penelitian yang dikoordinir Silvikasari itu, beranggotakan sejawatnya Heryani, Osy Yostia Utami, Qatrunnada, dan Haribowo, Silvika Sari.

Para mahasiswa itu melakukan penelitian tersebut dengan menggunakan limbah cair terasi yang diambil dari sebuah perusahaan terasi di Kabupaten Cirebon.

Silvikasari mengatakan, pemanfaatan sumber energi alternatif menjadi solusi di masa mendatang dalam memenuhi kebutuhan energi. 

"Salah satu energi alternatif yang mampu diproduksi dalam waktu yang relatif singkat adalah dengan memanfaatkan limbah cair organik dari terasi," katanya.

Limbah cair terasi, kata dia, merupakan salah satu limbah organik yang diperoleh sebagai hasil samping pengolahan terasi. 

Salah satu jenis terasi yang sering diproduksi di Indonesia, terutama di Kabupaten Cirebon adalah terasi udang. 

Dikemukakannya bahwa limbah cair terasi itu masih mengandung nutrisi, seperti protein, karbohidrat, dan bahan-bahan lainnya, yang dapat dimanfaatkan bagi pertumbuhan mikroba.

"Mikroba inilah yang kemudian akan dimanfaatkan untuk memproduksi energi listrik," katanya.

SUMBER

Wah, keren inovasi dan kreativitas dari IPB ini. Tidak hanya dalam bidang pertanian juga loh! Keren!

Tentang IPB

      Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang ada di Indonesia. Dalam kancah internasional, IPB juga dikenal sebagai Bogor Agricultural University. IPB menduduki peringkat keenam untuk universitas paling top se-Indonesia berdasarkan dari lembaga pemeringkatan perguruan tinggi internasional; 4 International College & University (4ICU) versi Januari 2013. IPB terletak di kawasan pegunungan yang tentunya nyaman asri. Sebagai kampus yang modern yang juga melestarikan situs sejarah, IPB memiliki lima Kampus yang tersebar di beberapa lokasi dengan peruntukan khusus:
*
Kampus IPB Darmaga (267Ha) sebagai kantor rektorat dan pusat kegiatan belajar-mengajar S1, S2 dan S3. Selain itu, disediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum.
*
Kampus IPB Baranangsiang Bogor (11,5 Ha), sebagai pusat kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat serta pendidikan pascasarjana eksekutif. Pada saat ini dikampus ini sedang dibangun IPB International Convention Center.
*
Kampus IPB Gunung Gede Bogor (14.5 Ha) sebagai pusat kegiatan pendidikan manajemen dan bisnis yang akan dilengkapi dengan techno-park
*
Kampus IPB Cilibende Bogor (3.2 Ha) sebagai pusat kegiatan pendidikan vokasional diploma dan
*
Kampus IPB Taman Kencana Bogor (3.4 Ha), direncanakan untuk pendirian rumah sakit internasional.


      Untuk membekali keterampilan mahasiswa dalam bentuk "hands on practical training", IPB memiliki 385 laboratorium fisik dan 12 Stasiun/Lahan Percobaan yang tersebar di daerah Darmaga (33 Ha), Sukamantri (39.13 Ha), Sindangbarang (937 Ha), Pasir Kuda (1.86 Ha), Tajur (20.42 Ha), Babakan (10.51 Ha), Jonggol-Kabupaten Bogor (268.74 Ha), Pasir Sarongge-Cianjur (7.13 Ha), Gunung Walat (350 Ha) dan Pelabuhan Ratu-Sukabumi (5.23 Ha), Ancol-Jakarta (0.2 Ha), Pulau Tinjil-Pandeglang (600 Ha). Selain itu, terdapat UPT Bahasa dan UPT Lab Terpadu. Fasilitas ini selain untuk praktikum mahasiswa juga sebagai wahana penelitian untuk mahasiswa S1/S2.S3 maupun dosen IPB. Adapun fasilitas penelitian yang sifatnya khusus dikelola langsung oleh 13 Pusat Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat.

      Untuk melayani informasi yang lengkap dan mutakhir kepada mahasiswa, IPB memiliki perpustakaan yang terkatagori 5 besar di Indonesia yang dilengkapi dengan IPB electronic library. Cyber Mahasiswa dengan 800 komputer, sistem jaringan serat optik dan hot-spot untuk mengakses internet di beberapa lokasi kampus. 
       
     Oh ya, IPB berdiri pada tahun 1963 dan diresmikan oleh presiden pertama republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Untuk mewujudkan academic excellence, IPB memiliki 1276 Dosen, 1.499 Pegawai, 9 Fakultas, 37 Departemen, 35 Mayor S1, 14 Program Keahlian Diploma, 70 Program Studi S2/S3, 16 program Magister Profesional, 5 Kampus dan 12 Stasiun/Lahan Percobaan, 385 laboratorium fisik, perpustakaan digital, cyber mahasiswa, gymnasium, asrama, politeknik serta fasilitas umum dan sosial lainnya. mahasiswa S0/S1/S2/S3 IPB mencapai 25.000 orang. Di bidang kemahasiswaan terdapat 37 unit kegiatan mahasiswa, 37 himpunan profesi mahasiswa, serta bimbingan dan konseling. Selain itu, IPB mengembangkan Satuan Usaha (SU) Akademik, SU Penunjang dan SU Komersial. IPB juga sering sekali melakukan penelitian yang bersifat inovasi yang hasilnya bisa dilihat di sini.

      Ngomong-ngomong, saya jadi teringat beberapa waktu lalu ketika kakak-kakak mahasiswa IPB berkunjung ke sekolah saya untuk briefing mengenai IPB. Beberapa hal yang saya ingat bahwa IPB ternyata mempunyai julukan 'plesetan' seperti Institut Pengusaha Bogor dan banyak lainnya. Pantas saja, karena di IPB dilengkapi kurikulum kewirausahaan yang menjadikan lulusannya tidak hanya berwawasan luas tapi juga siap terjun menjadi orang-orang yang sukses. Lulusan IPB yang menjadi wirausahawan pun mendapatkan penghasilan lebih dari ratusan juta rupiah. Keren! Para mahasiswa IPB yang mem-briefing saya dan teman-teman pun mengatakan bahwa IPB mempunyai banyak link untuk lapangan pekerjaan setelah lulus nanti, salah satunya adalah perusahaan terkemuka baik di dalam maupun di luar negeri seperti Unilever, AQUA, Chevron, Nestle, dll. 



Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pertanian_Bogor
http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=108830
http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/keunggulan-ipb/
http://puspita.ks07.alumni.ipb.ac.id/2010/07/14/keunggulan-ipb/

Penjelasan mengenai "Inovasi dan Kreativitas Menghasilkan Pertanian Berkualitas"



     Pertanian yang berkualitas merupakan dambaan setiap petani. Untuk membuat pertanian menjadi berkualitas ada beberapa syarat seperti pengelolaan tanaman yg baik, menjaga kualitas tanah, menetapkan standar tinggi untuk produk yang dihasilkan sampai pada proses pemasaran produk pertanian tersebut. Namun, hal itu ternyata belum cukup untuk menjadikan sebuah pertanian yang berkualitas. Ini dikarenakan tantangan alam dan permintaan konsumen, banyaknya masalah yang ada mendorong petani untuk memutar otak agar hasil pertanian mereka menjadi tidak sia-sia. Selain masalah, ada juga hal-hal unik yang bisa menyebabkan permintaan konsumen bertambah, seperti membuat semangka berbentuk kotak yang sudah ada di jepang, ada juga yang berbentuk piramid sampai berbentuk hati. Produk pertanian yang unik tersebut bisa menjadi komoditas yang unggul baik secara kualitas kandungan di dalamnya dan penampilan di luarnya.

      Nah, disinilah peranan para petani cerdas yang ada di IPB. Mereka adalah pelopor inovasi dan kreativitas untuk menjadikan bidang pertanian menjadi berkualitas lewat produk-produk baru yang dihasilkan dari eksperimen serius. Salah satunya adalah beras analog yang merupakan buah karya dari IPB. Beras ini berbahan dari tepung jagung, tepung sorgum dan tepung sagu. Bahan-bahan tersebut dipilih karena berkualitas, seperti  sorgum yang indeks glikemiknya rendah yang cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu kadar protein dari beras analog lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras biasa. Nah, ini dia saya lampirkan proses pembuatan beras analog. 


         Produk ini merupakan bukti nyata bahwa sebuah inovasi dan kreativitas bisa berdampak baik. Ini baru satu penemuan saja, karena di IPB punya banyak sekali karya termasuk dalam bidang pertanian yang patut dibanggakan. Sekarang saatnya berinovasi dan berkreativitas lebih banyak supaya hasil pertanian juga lebih berkualitas!



Sumber :
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/11063
http://lembagasemai.blogspot.com/2013/03/beras-analog.html